ujian paket c, kejar paket c, ujian negara, cari ijazah
Minggu, 28 Desember 2008
Kamis, 18 Desember 2008
Sembuh dan sehat tanpa obat, jarum suntik dan oprasi
Selasa, 16 Desember 2008
Sarang Lebah Madu Mengandung Senyawa Antibakteri
===
Hasil penelitian staf pengajar Institut Pertanian Bogor menunjukkan sarang lebah madu Trigona spp. mengandung senyawa antibakteri. Ekstrak propolis, atau sejenis resin yang diambil dari sarang lebah Trigona spp, memberikan efek antibakteri pada bakteri gram positif Staphilococcus aureus, Bacillus subtilis maupun pada bakteri gram negatif Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa.
Penelitian Zaenal Hasan, staf pengajar biokimia, Fakultas Matematika dan IPA IPB, menunjukkan uji aktivitas antibakteri ekstrak propolis lebah madu jenis Trigona spp lebih efektif menghambat pertumbuhan semua jenis bakteri uji dibandingkan dengan propolis komersil.
Hasil penelitian berjudul “Potensi Propolis Lebah Madu Trigona spp Sebagai Bahan Antibakteri” disampaikan Hasan dalam seminar hasil-hasil penelitian dosen muda IPB beberapa waktu yang lalu.
Propolis adalah salah satu produk alami lebah madu yang banyak manfaatnya. Penelitian khasiat propolis sudah banyak dilakukan terutama propolis dari lebah madu jenis Apis spp, belum pernah ada penelitian propolis dari Trigona spp. Propolis adalah sejenis resin dari sarang lebah madu.
Zaenal Hasan mengatakan propolis lebah madu mempunyai banyak manfaat untuk pengobatan. “Karena kandungan bahan kimia serta komposisinya yang kompleks dan beragam membuat propolis mempunyai khasiat yang bermacam-macam, di antaranya sebagai antikanker, antivirus, antibiotik dan antihiperlipidemia,” ujarnya.
Lebah madu Trigona spp. menghasilkan madu lebih sedikit bila dibandingkan dengan lebah madu jenis Apis spp. dan jarang diternakkan. Akan tetapi diperkirakan kandungan propolisnya lebih banyak.
Zaenal mengekstrak bahan propolis dengan metode Harborne dan Matienzo&Lamonera. Setelah ekstrak propolis didapat, perlakuan dilanjutkan dengan proses pemekatan.
Kemudian ekstrak pekat dilarutkan ke dalam propilen glikol sebelum uji fitokimia dan uji aktivitas bakteri. Analisis fitokimia dimaksudkan untuk mengetahui golongan senyawa-senyawa aktif pada ekstrak propolis secara kualitatif.
Dari Perut Lebah Itu Keluar Minuman Yang beragam...
===
um`at, 7 Maret 2008 06:48:14 - oleh : admin Dari illustrasi anatomi lebah disamping, kita dapat segera tahu bahwa meskipun madu dikeluarkan dari perut lebah (di dalam Al Qur’an disebutkan di Surat An Nahl Ayat 69 ”….Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya…”), namun ternyata madu ditempatkan di tempat khusus dalam perut lebah yang disebut perut madu (honey stomach, honey sac atau crop) yang terpisah dari perut besar lebah (large intestine atau stomach). Di dalam perut madu tersebutlah proses penguraian gula komplek (disakarida) diubah menjadi gula sederhana atau mono sakarida.
Sering terjadi kesalah pahaman di masyarakat seolah madu adalah kotoran lebah karena berasal dari perut lebah. Madu bukanlah kotoran lebah meskipun dalam prosesnya melalui perut lebah. Honey sac yang berada di perut lebah sebenarnya lebih merupakan tempat penyimpanan khusus untuk madu selama perjalanan lebah pekerja dari tempat pengambilan nectar sampai ke sarangnya. Selanjutnya nectar yang mayoritas berupa gula disakarida dalam bentuk sukrosa mengalami proses fisika dan kimia sekaligus selama perjalanannya di perut lebah dan dilanjutkan di sarang lebah.
Nectar yang diambil dari bunga-bunga tanaman mengandung gula dan kadar air yang tinggi (sekitar 60%), untuk menjadi madu kadar air ini harus diturunkan secara significant menjadi sekitar 20 % atau bahkan lebih rendah lagi. Proses fisika penurunan kadar air ini mulai terjadi pada saat lebah menjulurkan lidahnya (proboscis) untuk memindahkan Madu sedikit demi sedikit dari dalam perut madu (honey sac) ke sarang lebah. Didalam sarang lebah kadar air terus diturunkan lebih lanjut dengan laju penurunan yang lebih tinggi melalui putaran sayap-sayap lebah yang terus menerus mensirkulasikan hawa hangat ke seluruh ruangan dalam sarang lebah.
Proses kimia dari nectar menjadi Madu terjadi di dalam perut lebah ketika enzym invertase mengubah sukrosa (disakarida) menjadi glukosa dan fruktosa yang keduanya merupakan monosakarida seperti ditunjukkan di ilustrasi berikut ;
.
madu menyembuhkan segala macam penyakit
===
Di Al Qur’an Madu disebut ”....sebagai obat bagi manusia” (QS An Nahl 69) , tanpa menyebut sebagai obat untuk penyakit tertentu. Dengan demikian berarti Madu bisa jadi cocok untuk segala macam penyakit – termasuk penyakit-penyakit yang sekarang belum ketemu pengobatannya.
Kita bisa yakin mengenai keandalan Madu sebagai obat ini karena ada ayatnya di Alqur’an dan dikuatkan oleh berbagai hadits Nabi, lebih jauh lagi dengan banyaknya zat yang ada di dalam Madu yang belum sepenuhnya bisa didefinisikan oleh manusia modern sekarang – memberikan harapan bagi kita bahwa Madulah jawaban atas problem kesehatan kita sekarang dan dimasa datang (karena apa yang ada di Al Qur’an dijamin kebenarannya sampai akhir Zaman).
Diantara yang ada rujukannya atau sudah ada hasil research-nya antara lain adalah penggunaan Madu untuk pengobatan sakit perut, untuk pengobatan pancreatitis akut, pengobatan cancer, pengobatan tumor, pengobatan luka pada penderita diabetis, dan sebagai antibiotic untuk segala macam penyakit .
Selain cocok untuk penyakit serius seperti cancer dan tumor (yang dibuktikan dalam riset Dr. Nada Orsolic dari University of Zagreb – Kroasia), Madu juga cocok untuk pengobatan ’penyakit’ sederhana seperti bisul, jerawat dan sejenisnya melaui proses osmosis yaitu Madu menyerap nanah/cairan yang terdapat dalam bisul dan sejenisnya.
Di mesir kuno lebih dari separuh resep pengobatan menggunakan Madu sebagai bahan utamanya, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penyakit dapat disembuhkan dengan Madu ini. Perlu diingat meskipun dengan berbagai kasiat pengobatan yang terkandung dalam Madu, apabila dimungkinkan (ada biaya dlsb.) tetap kami anjurkan untuk penyakit-penyakit serius pasien juga berobat/berkonsultasi dengan dokter, rumah sakit dlsb. Madu aman dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Senin, 15 Desember 2008
Waspada Penyakit Degeneratif Usai Idul Adha
HABBATUSSAUDA OBAT SEGALA MACAM PENYAKIT KECUALI KEMATIAN (HR. BUKHARI MUSLIM) MADU OBAT YANG MENYEMBUHKAN BAGI MANUSIA (QS: AN-NAHL: 69) PEMESANAN DAN KONSULTASI HUBUNGI BIN MUHSIN DI HAP: 085227044550 / 021-91913103 email / YM : binmuhsin_group@yahoo.co.id
===
SUMBER: KOMPAS.COM
===
KOTABARU, SENIN - Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kotabaru, drg. Cipta Waspada menyatakan, pihaknya meminta petugas kesehatan di daerah itu mewaspadai meningkatnya pasien penderita penyakit degeneratif pasca perayaan Idul Adha.
"Kendati tidak semua orang yang mengonsumsi daging tensi darahnya akan naik, namun kami tetap mengimbau petugas agar mewaspadai meningkatnya penyakit degeneratif seperti darah tinggi, diabetes melitus (DM), jantung dan penyakit lainnya," kata Cipta di Kotabaru, Senin.
Dijelaskan, sudah menjadi tradisi masyarakat luas selama hari raya Idhul Adha banyak dilaksanakan ibadah kurban dan pembagian daging, hal itu membuat pola makan masyarakat berubah dengan mengonsumsi daging.
Akibat pola makan yang berubah tersebut, dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang disebabkan dari pembawaan sejak lahir dan yang berpotensi penyakit darah tinggi/hipertensi.
Cipta menambahkan, pihaknya telah meminta petugas kesehatan di puskesmas-puskesmas didaerah kecamatan untuk menambah stok farmasi obat-obatan untuk pencegahan penyakit degeneratif.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak farmasi agar menyiapkan stok obat-obatan yang cukup disetiap puskesmas, terutama obat-obatan untuk penyakit degeneratif seperti katopres dan reserpin," ujarnya.
Namun demikian lanjut Cipta, sudah beberapa tahun terakhir dalam pelaksanaan hariraya Idhul Adha tidak terjadi peningkatan munculnya penyakit degeneratif.
Menurut dia, hal itu disebabkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kesehatannya sudah mulai meningkat dan semakin gencarnya sosialisasi petugas kesehatan kepada masyarakat agar mengatur pola makan sesuai kebutuhan.
"Bagi warga yang memilikii potensi penyakit darah tinggi mereka telah antisipasi dengan tidak mengonsumsi daging dengan cara berlebihan, selain itu mereka juga telah menyiapkan obat-obatan untuk antisipasi jika terjadi tensi darah naik," paparnya.
Sementara itu, Kepala Gudang Farmasi Kotabaru, Surya hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait persediaan obat-obatan untuk penyakit degeneratif.